Senin, 06 Januari 2014

Tugas Akhir Sistem Basis Data

Recovery
Sistem pelayanan yang berbasis online di bangun dengan menopang data center dan infrastruktur jaringan agar bisa menghindari kemungkinan adanya bencana alam maupun virus.sehingga perencanaan backup data center utama adalah cara untuk memulihkan jika terjadi bencana pada data center dan infrastruktur jaringan.
Disaster Recovery  and Business Continuity ” adalah sebuah proses/kemampuan dari organisasi untuk menanggapi bencana atau gangguan dalam pelayanan melalui implementasi rencana pemulihan bencana untuk menstabilkan dan memulihkan fungsi kritis organisasi.
Disaster Recovery Plan terdiri atas tiga perencanaan yaitu
  1. perencanaan proteksi adalah perencanaan yang dibuat untuk   mencegah terjadinya bencana.
  2. perencanaan pengatasan bencana adalah perencanaan yang dibuat untuk mengurangi dampak dari bencana terhadap perusahaan.
  3. perencanaan pemulihan adalah perencanaan yang dibuat untuk membantu perusahaan dalam melakukan pemulihan agar  proses bisnis dapat berjalan kembali.

Lima elemen utama yang penting untuk fungsi dasar dari sebuah data center  adalah : 
  1. Aplikasi
  2. Database
  3. Server dan OS
  4. Jaringan
  5. Storage Array

Backup merupakan sebuah proses penduplikasian data kedalam media yang terpisah. Data hasil duplikasi tersebut nantinya akan digunakan untuk memulihkan kembali data bila terjadi kerusakan atau kehilangan data.
Jenis – jenis strategi backup adalah sebagai berikut:

  • Snapshot Backup

Data diduplikasi secara live  dengan melakukan penguncian terhadap seluruh data untuk sementara waktu dan kemudian dilakukan snapshot  terhadap data tersebut yang dilanjutkan dengan dilepas agar dapat beroperasi kembali. 

  • Full Backup 

Data diduplikasi secara keseluruhan baik data yang sudah pernah diduplikasi maupun belum pernah kedalam media yang terpisah. Backup dilakukan secara berkala. 
  • Differential Backup

Data yang diduplikasi hanya merupakan data baru atau data yang mengalami perubahan. Pada proses backup ini, data tidak pernahdilakukan marking. Backup dilakukan secara berkala.
  • Incremental Backup 

Data yang diduplikasi hanya data yang belum pernah dilakukan backup. Bila terjadi perbedaan byte pada data, maka hanya perbedaan dari byte data tersebut yang akan diduplikasi. Backup dilakukan secara berkala.
  • Continuous Backup

Data dilakukan duplikasi secara terus menerus terhadap seluruh data yang berubah. 


DISTRIBUSI
Salah satu permasalahan yang kini muncul di berbagai lembaga/instansi di Indonesia terkait dengan pengembangan sistem informasi adalah heterogenitas pada jaringan, perangkat keras, OS, bahasa pemrograman, pengembang, database, dan banyaknya nomor identitas unik yang digunakan.Distribusi database untuk database kependudukan merupakan hal penting dan layak diterapkan.
Skenario penerapan distribusi database kependudukan WNI yang meliputi skenario database master kependudukan nasional tunggal dan terpusat, desain logik pengembangan database kependudukan, desain fisik pengembangan database kependudukan, distribusi database kependudukan, replikasi dan fragmentasi database, serta aspek transparansi dalam DDBMS.

 Database kependudukan WNI merupakan aset penting yang harus dijaga akurasinya, wajib digunakan oleh pemerintah sebagai dasar kebijakan, penyelenggaraan, dan pembangunan.
 Kemendagri saat ini sedang melaksanakan program e-KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Program ini diharapkan mampu mengatasi berbagai berbagai permasalahan redudansi data dan proses serta penggunaan nomor identitas unik yang berbeda-beda pada berbagai database dan sistem aplikasi layanan publik yang digunakan oleh banyak instansi/lembaga.
Bentuk fisik E-KTP mirip KTP biasa ditambah chip dan foto dan tandatangan digital sehingga berfungsi sebagai smart card. e-KTP memiliki kapasitas 4-8KB, memuat data NIK, nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status perkawinan, golongan darah, alamat, pekerjaan, kewarganegaraan, foto, masa berlaku, tempat dan tanggal dikeluarkan, tandatangan, serta nama dan nomor induk pegawai pejabat yang menandatanganinya.Database penduduk ditampung dalam database nasional dan data kependudukan dalam e-KTP akan dikaitkan dengan sistem terpadu pendataan sidik jari yang dikelola oleh Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dari POLRI.
Distributed Database (DDB)
DDB adalah sekumpulan database yang secara logis terdistribusika melalui situs-situs jaringan komputer. DDB terdiri atas kumpulan site yang masing-masing mempertahankan database lokal. Setiap site dapat memproses transaksi lokal site, dapat mengambil bagian eksekusi transaksi global yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda.
DDB terkait dengan: (a) Distribusi: data disimpan pada tempat yang berbeda sehingga dapat dibedakan dari database tunggal (sentralisasi). (b) Korelasi logika: data memiliki properti yang berhubungan sehingga DDB dapat dibedakan dari sekumpulan database lokal atau file yang disimpan pada tempat yang berbeda dalam jaringan komputer.
Keuntungan penerapan DDBS adalah: 1) otonomi lokal; 2) peningkatan kinerja; 3) peningkatan reliability/availability; 4) ekonomis; 5) expandibility; serta 6) shareability.
Sedangkan kerugiannya, antara lain: 1) kurangnya pengalaman; 2) kompleksitas; 3) biaya hardware dan personel ; 4) kontrol distribusi; 5) keamanan; serta 6) kesulitan pada perubahan.
Kinerja Distributed Database
Pengujian dilakukan pada administrasi data kependudukan, yaitu pemrosesan KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, catatan pindah, catatan kematian, serta akta nikah. Pengujian distribusi dilakukan pada eksekusi query insert, update, dan delete (IUD) secara bertahap untuk setiap jenis query pada 5.000, 25.000, 50.000, dan 100.000 record secara kontinyu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi DDB menghasilkan kinerja yang baik menyangkut ketersediaan data.
Perancangan Distributed Database
Alokasi data DDBS dapat dilakukan dalam dua kategori, yakni partisi dan replikasi.
Perancangan replikasi dibedakan atas fully replication atau fully duplicated yaitu seluruh database ditempatkan di masing-masing site, atau partially replicated yaitu masing-masing partisi database disimpan di beberapa site tetapi tidak pada semua site.
Perancangan dasar alokasi DDB dapat dilakukan dengan cara fragmentasi dan distribusi.
Dalam fragmentasi, relasi dibagi ke partisi-partisi yang disebut fragmen, setiap fragmen disimpan pada site berbeda.
Keuntungan dan kerugian Replikasi adalah terkait dengan:
1. Availability : jika satu site yang berisi relasi r gagal, relasi r masih bisa diperoleh di site yang lain, sehingga sistem tetap dapat melanjutkan proses.
2. Meningkatkan paralel: beberapa site dapat memproses query pada r secara paralel. Semakin banyak replikasi, semakin besar kemungkinan ditemukan data pada site di mana transaksi dijalankan. Replikasi meminimalkan pergerakan data antar site.
3. Meningkatkan overhead update: sistem harus memastikan bahwa semua replikasi dari relasi r konsisten. Di mana pun r di-update, maka update ini harus disebar ke seluruh site.

Rancangan Konseptual SISFONAS
Pada dasarnya meliputi 3 data primer, yakni data kependudukan, data kewilayahan, dan data kepemerintahan. Data primer kependudukan digunakan oleh sistem-sistem seperti kependudukan, ketenagakerjaan, pendidikan, social secure number (SSN), penanggulangan kejahatan, kesehatan, dan lainnya. Data primer kewilayahan akan digunakan oleh sistem informasi geografi nasional, sistem informasi pertanahan, pajak bumi dan bangunan, tata kota, lainnya. Data primer kepemerintahan akan digunakan oleh sistem-sistem informasi seperti keuangan pemerintah, kepegawaian, anggaran, layanan publik, legislatif, hukum dan perundangan, dan lainnya
Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Implementasi NIK dilakukan melalui 7 tahapan berikut: 1) pemutakhiran data penduduk (sensus, moratorium); 2) pembuatan NIK, 3) pembangunan National Secure Data Center dan DRC, 4) konsolidasi data interdepartemen, 5) integrasi sistem, metode/policy/prosedur akses, 6) pembuatan data exchange interface aplikasi per sector, serta 7) penerbitan produk akhir per sektor (e-KTP, e-SIM, dll).
Usulan Skenario
1.      Database Master Tunggal & Terpusat
2.      Desain Logik
3.      Desain Fisik
4.      Distribusi Database Kependudukan
5.      Transparansi